TEMPO.CO,
Jakarta - Langkah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 50 basis poin menjadi 6,5
persen diperkirakan akan segera mengerek bunga kredit perbankan. Akibatnya,
kredit akan seret dan pertumbuhan ekonomi melambat.
Ketua
Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional Sigit Pramono mengatakan bank-bank
diprediksi akan segera merespons kebijakan bank sentral dengan menaikkan suku
bunga.
Kepala Pusat
Studi Ekonomi Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, A. Tony Prasetyantono,
berpendapat serupa. Lebih jauh, Tony menilai kenaikan suku bunga perbankan
tersebut bisa meningkatkan risiko kredit seret. Akibatnya, dia memperkirakan
pada semester kedua tahun ini kredit perbankan hanya tumbuh 18-19 persen, "Turun
dibanding semester pertama 22 persen. Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim
Alamsyah menegaskan bahwa kebijakan BI menaikkan suku bunga ini bertujuan untuk
mendukung stabilitas perekonomian. “Inflasi akan normal dan arus modal asing
masuk kembali ke Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar